ZonaDepok.Id – Hidup manusia seringkali penuh dengan pilihan. Ada jalan kebaikan yang menuntun pada ridha Allah, namun ada pula jebakan halus yang bisa menyeret ke dalam dosa. Alquran surat An-Nur ayat 21 memberi peringatan tegas: jangan sekali-kali mengikuti langkah-langkah syaitan.
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Barang siapa mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya dia menyuruh mengerjakan perbuatan keji dan mungkar. Sekiranya bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorang pun di antara kamu bersih (dari perbuatan itu) selama-lamanya. Tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. An-Nur: 21)
Godaan Kecil yang Menjerumuskan
Ulama menafsirkan, yang dimaksud dengan “langkah-langkah syaitan” bukanlah ajakan langsung pada dosa besar. Melainkan rayuan kecil yang nampak sepele. Mulai dari menunda shalat, melirik yang haram, hingga mengabaikan amanah. Jika terus diikuti, langkah-langkah kecil itu lambat laun menyeret pada fahsyā’ (perbuatan keji) dan munkar (perbuatan yang ditolak agama dan akal sehat).
Seperti dituturkan para mufasir, syaitan bekerja bertahap. Ia tidak serta-merta menggiring manusia pada maksiat besar, melainkan memulainya dengan hal yang dianggap ringan. Inilah jebakan yang sering tak disadari.
Karunia Allah sebagai Penjaga
Ayat ini juga mengingatkan, bahwa tidak seorang pun benar-benar mampu menjaga dirinya tanpa karunia Allah. Seandainya bukan karena rahmat-Nya, mungkin kita telah terjerumus dalam banyak dosa. Maka, istighfar dan doa agar Allah menjaga hati harus menjadi bagian dari keseharian seorang mukmin.
Relevansi di Era Digital
Di zaman modern, langkah-langkah syaitan bisa hadir lewat media sosial, hiburan tanpa batas, hingga gaya hidup hedonis. Godaan itu masuk lewat layar, suara, bahkan genggaman tangan kita. Karena itu, menjaga pandangan, telinga, dan hati menjadi lebih penting dari sebelumnya.
Bukan berarti teknologi harus dijauhi, tetapi bijaklah menggunakannya. Jadikan gawai sebagai sarana menebar kebaikan, bukan pintu masuk syaitan yang menjerumuskan.
Renungan untuk Kita Semua
Ayat ini mengajak kita berhenti sejenak, lalu bertanya: “Langkah siapa yang sedang kita ikuti hari ini? Langkah menuju kebaikan, ataukah langkah kecil yang membawa pada jurang dosa?”
Mengikuti jejak syaitan hanya akan melahirkan kegelisahan. Sementara berpegang pada karunia Allah melahirkan ketenangan.
Penutup
Renungan dari QS. An-Nur ayat 21 seakan menjadi alarm iman bagi kita semua: jangan remehkan dosa kecil, jangan biarkan syaitan menuntun langkah. Mari perbanyak doa agar Allah selalu membersihkan hati, menjauhkan kita dari keburukan, dan meneguhkan kita di jalan-Nya.