ZonaDepok.Id, 1 Agustus 2025 — Proses seleksi jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok memasuki babak akhir. Berdasarkan hasil rapat akhir Panitia Seleksi (Pansel) yang digelar pada 22 Juli 2025, telah diumumkan tiga besar calon Sekda Kota Depok. Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Kepala BKPSDM Kota Depok dan disusun berdasarkan urutan abjad:
- Abdul Rahman, Drs., M.Si. (NIP 197211261993021001)
- Dadang Wihana, Drs., M.Si. (NIP 197204081990111001)
- Mangnguluang Mansur, Drs., M.Si. (NIP 197204071993031006)
Ketiga kandidat merupakan pejabat senior yang telah meniti karier di lingkup birokrasi Kota Depok selama lebih dari dua dekade. Pengalaman panjang mereka dalam pemerintahan kota tentu menjadi nilai lebih, namun juga menyisakan pertanyaan: siapa yang paling layak mengemban amanah sebagai Sekda Kota Depok?
Ketiganya Punya Rekam Jejak Kuat
Secara pengalaman, ketiganya relatif seimbang. Namun jika ditelisik lebih dalam, Dadang Wihana memiliki rekam jejak lintas bidang, mulai dari memimpin Dinas Perhubungan hingga menjabat sebagai Kepala Bappeda. Ia dikenal sebagai figur teknokrat dan konseptor, dengan berbagai gagasan strategis seperti program Sapa Saba dan Kampung Caraka. Dengan latar belakang tersebut, tidak sedikit pihak menilai ia masih sangat dibutuhkan dalam perencanaan pembangunan Kota Depok ke depan. Posisi Bappeda mungkin masih menjadi tempat paling strategis bagi kontribusinya saat ini.
Sementara itu, Abdul Rahman, yang saat ini mengemban tugas di bidang pengelolaan lingkungan, dinilai sukses menangani tantangan kompleks di sektor persampahan. Dalam situasi Depok yang tengah serius mencari solusi jangka panjang terhadap persoalan ini, mempertahankannya di posisi sekarang menjadi pilihan yang rasional dan strategis.
Lalu muncul nama Mangnguluang Mansur, seorang birokrat dengan jam terbang tinggi dan dedikasi yang dikenal luas. Dalam dinamika pemilihan Sekda, nama Mansur menjadi pilihan logis untuk mengisi jabatan tertinggi ASN di Kota Depok. Pengalaman panjangnya sebagai administrator di berbagai level membuatnya dinilai paling siap menjadi “Dirigen” birokrasi Depok.
Tantangan Wali Kota dalam Menentukan Pilihan
Namun bukan perkara mudah bagi Wali Kota Depok, Supian Suri, untuk menentukan pilihan. Bukan hanya karena kapasitas ketiganya yang seimbang, namun juga karena faktor emosional dan historis yang menyertai. Menariknya, ketiga kandidat merupakan alumni Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN)—almamater yang sama dengan Wali Kota Depok. Dalam hierarki kedinasan, ketiganya merupakan senior dari sang wali kota.
Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri dalam menjaga objektivitas dan profesionalisme. Di satu sisi, Wali Kota harus memastikan Sekda yang terpilih adalah sosok yang mampu mengakselerasi kinerja birokrasi, menjembatani komunikasi antar-OPD, sekaligus memperkuat implementasi visi-misi pemerintahan. Di sisi lain, ia juga dituntut menjaga hubungan baik dengan para seniornya.
Menanti Keputusan Akhir
Dengan kompleksitas pertimbangan yang ada, publik Kota Depok kini menanti keputusan akhir yang akan ditetapkan. Siapapun yang terpilih nanti, besar harapan masyarakat agar sosok Sekda mampu membawa perubahan positif, mendorong sinergi lintas sektor, dan memperkuat profesionalisme birokrasi demi pelayanan publik yang lebih baik.