Pergantian tahun hijriyah bukan sekadar peristiwa penanggalan, melainkan momentum yang patut dimaknai sebagai titik balik untuk bermuhasabah—mengevaluasi diri, memperbaiki amal, dan memperkuat tekad menuju hidup yang lebih bermakna dan diridhai Allah. Menyambut tahun baru 1447 H, mari kita renungkan wasiat Rasulullah ﷺ yang sangat relevan sebagai bekal perjalanan hidup: “Jagalah lima sebelum datang lima.”
Isi: Wasiat Nabi ﷺ – Jaga Lima Sebelum Datang Lima
Hadis ini berasal dari sahih al-Hakim dalam al-Mustadrak dan diriwayatkan pula oleh al-Baihaqi:
“اغتنم خمسًا قبل خمس: شبابك قبل هرمك، وصحتك قبل سقمك، وغناك قبل فقرك، وفراغك قبل شغلك، وحياتك قبل موتك.”
“Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara (datang): masa mudamu sebelum datang masa tuamu, sehatmu sebelum datang sakitmu, kayamu sebelum datang kefakiranmu, waktu luangmu sebelum datang waktu sibukmu, dan hidupmu sebelum datang kematianmu.” (HR. Al-Hakim, No. 7846, dinilai sahih oleh al-Albani)
Penjelasan dan Renungan
Muda Sebelum Tua
Masa muda adalah masa penuh energi, semangat, dan potensi. Jangan sia-siakan masa ini dengan kelalaian dan foya-foya. Jadikan masa muda sebagai waktu terbaik untuk belajar, beramal, dan berjuang di jalan Allah.
“Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk.” (QS. Al-Kahfi: 13)
Hikmah: Gunakan masa muda untuk memperbanyak amal saleh, menuntut ilmu, dan menjaga diri dari maksiat.
Sehat Sebelum Sakit
Nikmat sehat sering diabaikan padahal menjadi modal utama untuk beribadah dan beraktivitas. Ketika sakit datang, banyak hal menjadi terbatas.
“Dua nikmat yang banyak manusia tertipu padanya: kesehatan dan waktu luang.” (HR. Bukhari No. 6412)
Hikmah: Jangan tunda amal baik. Gunakan waktu sehat untuk sujud lebih lama, puasa lebih rajin, dan menebar manfaat bagi sesama.
Kaya Sebelum Miskin
Harta bukan untuk dibanggakan, tetapi untuk dihisab. Gunakan kekayaan untuk menolong, menyantuni, dan menyebarkan kebaikan sebelum kekurangan menimpa.
“Dan nafkahkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu…” (QS. Al-Munafiqun: 10)
Hikmah: Sisihkan harta untuk infak, zakat, wakaf, dan sedekah sebagai bekal akhirat.
Waktu Luang Sebelum Sibuk
Banyak orang menunda amal kebaikan dengan dalih belum ada waktu. Padahal kesibukan bisa datang tiba-tiba. Orang bijak mengisi waktu luangnya dengan hal-hal yang bermanfaat.
“Demi masa. Sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh…” (QS. Al-‘Ashr: 1–3)
Hikmah: Buatlah jadwal harian yang menyeimbangkan antara dunia dan akhirat. Prioritaskan ibadah dan amal sosial.
Hidup Sebelum Mati
Inilah waktu terbaik untuk menanam, karena kematian akan memutus semua amal. Gunakan hidup untuk mengejar ridha Allah.
“…hingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara mereka, dia berkata: ‘Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku dapat berbuat amal saleh yang telah aku tinggalkan’…” (QS. Al-Mu’minun: 99–100)
Hikmah: Setiap hari adalah peluang terakhir. Jangan sia-siakan dengan kelalaian.
Muhasabah bukan hanya evaluasi, tapi juga upaya pembaruan niat dan amal. Mari kita gunakan pergantian tahun ini sebagai alarm ruhani agar lebih bersyukur dan memperbaiki hubungan kita dengan Allah dan sesama. Tahun 1446 H telah berlalu dengan segala pencapaian dan kekurangan; kini saatnya menyongsong 1447 H dengan harapan, amal, dan tekad baru.
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat)…” (QS. Al-Hasyr: 18)
Doa Akhir Tahun dan Awal Tahun (Ringkas)
Akhir Tahun (Dibaca sebelum Maghrib):
“Yā Allāh, apa yang telah kulakukan tahun ini dari hal-hal yang Kau larang, sedang aku belum bertobat, maka aku mohon ampunan-Mu…”
Awal Tahun (Dibaca setelah Maghrib):
“Yā Allāh, Engkaulah Tuhan yang abadi, Engkaulah yang awal dan Engkaulah yang akhir. Tahun baru ini telah datang, maka aku mohon perlindungan kepada-Mu…”
Sumber Judul : Khutbah Jumat oleh Ustadz Sadeli, S.Pd.I