Home DakwahMenggapai Haji Mabrur : Inilah Ciri-Cirinya

Menggapai Haji Mabrur : Inilah Ciri-Cirinya

by zoneid
0 comments 6 views

Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib ditunaikan oleh setiap Muslim yang memiliki kemampuan (istita’ah) baik secara fisik, finansial, maupun keamanan perjalanan. Bagi umat Islam Indonesia, menunaikan haji adalah perjuangan yang panjang dan penuh pengorbanan dari mempersiapkan biaya, menunggu antrean bertahun-tahun, hingga melatih kesabaran lahir dan batin. Oleh sebab itu, setiap jamaah haji tentu mendambakan agar hajinya tidak hanya sah secara fiqh, tetapi juga mabrur, yakni diterima dan diridhai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Musim haji tahun 1446 H. baru saja selesai,semua jamaah dari berbagai negara erngsur-angsur meninggalkan tanah suci Makkah dan Madinah kembali ke negara masing-masing, tak terkecuali jamaah dari tanah air Indoensia. Sudah pasti harapannya adalah menjadi haji yang Mabrur.

Rasulullah ﷺ bersabda: “Al-ḥajjul mabrūr laysa lahu jazā’un illā al-jannah.”
“Haji yang mabrur itu tidak ada balasan lain yang pantas baginya kecuali surga.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menunjukkan betapa mulianya nilai haji mabrur. Namun, perlu dipahami bahwa tidak semua orang yang menunaikan ibadah haji otomatis memperoleh kemabruran. Karena itu, mengenali ciri-ciri haji mabrur adalah langkah penting untuk melakukan introspeksi dan perbaikan diri.

Pengertian Haji Mabrur
Secara bahasa, kata mabrur berasal dari al-birr yang berarti kebaikan, kebajikan, atau ketulusan. Dalam konteks haji, para ulama menjelaskan bahwa haji mabrur adalah haji yang dilakukan dengan ikhlas karena Allah, sesuai tuntunan Rasulullah ﷺ, serta bersih dari dosa dan kemaksiatan. Hasil akhirnya adalah perubahan moral dan spiritual yang membaik setelah pulang dari tanah suci.

Imam An-Nawawi rahimahullah menjelaskan: “Yang dimaksud dengan haji mabrur adalah haji yang tidak terdapat kemaksiatan di dalamnya dan dilakukan dengan niat yang benar serta sesuai tuntunan.”

Ibnu Hajar al-Asqalani menambahkan dalam Fath al-Bari: “Haji mabrur adalah haji yang diterima oleh Allah, dan tanda diterimanya adalah perubahan sikap pelakunya menjadi lebih baik daripada sebelumnya.”

Ciri-Ciri Haji Mabrur
Berikut ini adalah ciri-ciri yang disebutkan dalam Alquran, hadis, dan penjelasan para ulama terkait haji yang mabrur:

  1. Menjaga dari Dosa dan Kemaksiatan
    Allah Ta’ala berfirman: “…Barang siapa yang menunaikan ibadah haji lalu tidak berkata-kata kotor dan tidak berbuat kefasikan, maka ia akan kembali seperti hari ia dilahirkan oleh ibunya.” (QS. Al-Baqarah: 197; HR. Bukhari dan Muslim)

Haji yang mabrur adalah haji yang bersih dari ucapan kotor, pertengkaran, dan perbuatan maksiat.

  1. Perubahan Akhlak Menjadi Lebih Baik
    Tanda paling nyata dari haji mabrur adalah perubahan sikap dan perilaku. Ia menjadi pribadi yang lebih jujur, rendah hati, sabar, dan penyayang.

Imam Al-Ghazali rahimahullah berkata: “Bukanlah maksud dari haji itu hanya perjalanan fisik, tapi perjalanan hati menuju Allah. Jika setelah haji, seseorang tidak berubah menjadi lebih baik, maka ia belum mencapai tujuan dari haji yang sebenarnya.”

  1. Kepedulian Sosial Meningkat
    Sahabat Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhuma berkata: “Termasuk dalam haji mabrur adalah memberi makan dan berkata yang baik.”

Artinya, seorang yang haji mabrur akan lebih peduli pada sesama, mudah bersedekah, dan senang menyebarkan kebaikan dengan lisannya.

  1. Istiqamah dalam Beribadah
    Selepas haji, ia semakin rajin menunaikan salat, membaca Al-Qur’an, menjaga amal sunnah, serta menjauhi perkara yang sia-sia.

Ibnu Rajab rahimahullah mengatakan: “Di antara tanda diterimanya suatu amal kebaikan adalah amal itu diikuti oleh kebaikan lain setelahnya.” (Lathaif al-Ma’arif, hlm. 222)

  1. Tidak Riya dan Tidak Sombong
    Seorang haji mabrur tidak memamerkan status hajinya atau merasa lebih suci dari orang lain. Ia tetap tawadhu dan menghargai orang lain, bahkan yang belum berhaji.

Allah berfirman: “Maka janganlah kamu menganggap dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui siapa yang paling bertakwa.” (QS. An-Najm: 32)


Menjadi haji mabrur adalah cita-cita yang sepatutnya diiringi dengan ikhtiar nyata. Mengingat beratnya perjuangan umat Islam Indonesia dalam menunaikan haji, baik dari segi finansial, kesehatan, maupun waktu, maka menjadikan ibadah ini benar-benar bermakna adalah sebuah keharusan. Jangan biarkan ibadah sebesar ini hanya menjadi formalitas ritual tanpa bekas dalam kehidupan.

Semoga Allah menerima setiap langkah, doa, dan tetesan air mata para hujjaj, serta menjadikan mereka sebagai hamba yang kembali dalam keadaan suci dan mulia.

“Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah…” (QS. Al-Baqarah: 196)

You may also like

Leave a Comment

Situs web ini menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman Anda. Kami akan menganggap Anda setuju, tetapi Anda dapat memilih untuk tidak ikut serta jika diinginkan. Terima Baca Selengkapnya