Dakwah merupakan salah satu pilar penting dalam ajaran Islam. Melalui dakwah, ajaran Islam disampaikan dan ditanamkan ke dalam hati umat manusia. Bagi seorang Muslim, dakwah bukan hanya tugas para ulama atau dai, melainkan kewajiban kolektif seluruh umat Islam sesuai kemampuan masing-masing. Tanpa dakwah, pemahaman umat terhadap Islam akan kabur, bahkan bisa lenyap ditelan zaman.
Makna Dakwah dalam Islam
Secara bahasa, dakwah berasal dari kata da‘a–yad‘u yang berarti mengajak atau menyeru. Secara istilah, dakwah berarti mengajak manusia kepada kebaikan, menyeru untuk beriman kepada Allah dan menjalani kehidupan sesuai ajaran Islam.
Allah SWT berfirman:
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik…”
(QS. An-Nahl: 125)
Ayat ini menunjukkan pentingnya dakwah dilakukan dengan cara yang bijaksana dan pendekatan yang sesuai dengan kondisi mad’u (orang yang didakwahi).
Kewajiban Dakwah bagi Umat Islam
Dakwah adalah kewajiban yang ditegaskan dalam berbagai ayat dan hadis. Salah satu dalil yang paling tegas adalah:
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar. Merekalah orang-orang yang beruntung.”
(QS. Ali ‘Imran: 104)
Ayat ini menunjukkan bahwa dakwah adalah bagian dari identitas umat Islam. Tugas ini tidak hanya diemban oleh individu tertentu, tapi merupakan kewajiban kolektif (fardhu kifayah) yang jika diabaikan oleh semua, maka berdosalah seluruh umat.
Nabi Muhammad SAW juga bersabda:
“Sampaikanlah dariku walau satu ayat.”
(HR. Bukhari)
Hadis ini menekankan bahwa setiap Muslim, meskipun memiliki pengetahuan yang terbatas, tetap memiliki tanggung jawab untuk menyampaikan kebaikan dan ajaran Islam yang ia pahami.
Pentingnya Dakwah dalam Menjaga Pemahaman Islam
Dakwah berfungsi sebagai penjaga aqidah umat. Tanpa dakwah, generasi Muslim bisa terjerumus dalam kesesatan, kehilangan jati diri, dan mengadopsi pemahaman yang bertentangan dengan ajaran Islam. Dakwah juga penting dalam menjawab tantangan zaman, seperti sekularisasi, liberalisme, dan berbagai ideologi menyimpang lainnya.
Akibat Jika Umat Islam Tidak Peduli terhadap Dakwah
Ketika dakwah ditinggalkan atau diabaikan, akan timbul berbagai kerusakan, seperti:
- Penyimpangan Akidah dan Syariat: Umat akan mudah terpengaruh oleh ideologi-ideologi yang bertentangan dengan Islam.
- Kehilangan Identitas Islam: Generasi muda akan jauh dari Al-Qur’an dan Sunnah, serta menjauh dari nilai-nilai Islam.
- Dominasi Kemungkaran: Tidak ada yang mencegah kemungkaran, sehingga maksiat menjadi hal yang biasa dan tersebar luas.
- Turunnya Keberkahan: Sebagaimana disebutkan dalam sejarah umat-umat terdahulu yang meninggalkan dakwah, Allah menurunkan azab kepada mereka.
Allah SWT berfirman:
“Mereka dilaknat karena selalu mendurhakai dan melampaui batas. Mereka tidak saling melarang perbuatan mungkar yang mereka lakukan. Sungguh buruk apa yang mereka kerjakan itu.”
(QS. Al-Ma’idah: 78-79)
Contoh Aktivitas Dakwah Aktual di Era Sekarang
- Dakwah Digital: Menyebarkan pesan-pesan Islam melalui media sosial, YouTube, podcast, dan website.
- Kajian Online dan Offline: Mengadakan majelis ilmu baik secara langsung maupun melalui platform seperti Zoom atau Instagram Live.
- Konten Edukatif Islami: Membuat infografis, video pendek, atau artikel yang membahas tentang akhlak, fiqih, tauhid, dll.
- Komunitas Remaja Islami: Membangun wadah remaja masjid atau komunitas dakwah kampus yang aktif di bidang sosial dan pendidikan.
- Gerakan Sosial Islam: Seperti sedekah, bantuan bencana, dan kegiatan sosial lainnya yang disertai dakwah secara halus.
Penutup
Dakwah adalah nyawa umat Islam. Ia menjaga pemahaman, memperkuat iman, dan menyelamatkan generasi. Setiap Muslim, dalam kapasitasnya masing-masing, memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi dalam dakwah. Jika tidak, umat ini akan kehilangan arah dan jati dirinya.
Mari mulai dari diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar. Dakwah bukan hanya tugas, tapi bentuk cinta kita terhadap agama dan sesama manusia.