Pengantar
Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali kita dihadapkan pada pilihan antara mengikuti hawa nafsu atau menahan diri demi kebaikan. Islam menuntun umatnya untuk selalu berada di jalan kebaikan dan menjadikan takwa sebagai pijakan dalam bersikap. Salah satu ayat Alquran yang menggambarkan hal ini dengan indah adalah Surat An-Nahl ayat 128:
“Inna Allāha ma‘allażīnat-taqaw wallażīna hum muḥsinụn”
“Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS. An-Nahl: 128)
Makna dan Tafsir Ayat
Ayat ini ditutup pada rangkaian panjang penjelasan Allah tentang ujian, kesabaran, dan sikap orang-orang beriman. Allah menegaskan bahwa pertolongan-Nya selalu bersama dua golongan utama:
Orang-orang yang bertakwa (الَّذِينَ اتَّقَوْا)
Orang-orang yang berbuat baik (الْمُحْسِنُونَ)
Bertakwa artinya menjaga diri dari murka Allah dengan mengikuti perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Sementara itu, berbuat baik (ihsan) adalah menyempurnakan amal dengan niat yang ikhlas dan perbuatan yang benar. Menurut hadis Jibril, ihsan adalah:
“Engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya. Jika engkau tidak bisa melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya menyebutkan bahwa “ma’a” (bersama) dalam ayat ini adalah bentuk kebersamaan khusus, yakni dalam bentuk pertolongan, penjagaan, dan keberkahan.
Pelajaran Penting dari Ayat Ini
- Takwa dan Ihsan adalah Jalan Kedekatan dengan Allah
Kedekatan dengan Allah tidak hanya ditentukan oleh banyaknya ibadah lahiriah, tetapi oleh kualitas batin seperti takwa dan ihsan. Allah sendiri menyatakan bahwa pertolongan-Nya menyertai orang yang memadukan keduanya. - Kualitas, Bukan Kuantitas
Takwa dan ihsan adalah indikator kualitas, bukan sekadar jumlah amalan. Seorang yang bertakwa akan menjaga dirinya dari maksiat bahkan dalam perkara mubah, sedangkan muhsin akan memperindah ibadahnya dan bersikap baik kepada sesama. - Takwa dan Ihsan Melahirkan Kepribadian Seimbang
Orang bertakwa memiliki hubungan vertikal yang baik dengan Allah, sementara muhsin memiliki hubungan horizontal yang baik dengan manusia. Keseimbangan ini menciptakan masyarakat yang harmonis dan penuh kasih sayang. - Pertolongan Allah Bukan Sekadar Wacana
Ayat ini menegaskan bahwa pertolongan Allah benar-benar menyertai mereka yang istiqamah dalam takwa dan kebaikan. Dalam menghadapi kesulitan hidup, ayat ini menjadi sumber kekuatan dan optimisme.
Dalil Pendukung Lain
QS. Al-Baqarah: 2 “Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.”
QS. Al-Ma’idah: 93 “Tidak ada dosa bagi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dalam makanan yang mereka makan dahulu, apabila mereka bertakwa, beriman dan mengerjakan amal saleh, kemudian mereka tetap bertakwa dan beriman, kemudian mereka tetap bertakwa dan berbuat ihsan. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat ihsan.”
Hadits Riwayat Muslim: “Sesungguhnya Allah telah mewajibkan ihsan atas segala sesuatu. Jika kalian menyembelih, maka sembelihlah dengan cara yang baik.” (HR. Muslim no. 1955)
Penutup dan Renungan
Kajian malam ini mengajak kita untuk menapaki dua jalan utama menuju ridha Allah: takwa dan ihsan. Takwa menjadikan kita waspada dan taat, ihsan menyempurnakan tindakan kita dengan ketulusan. Dua sifat ini adalah kunci untuk meraih pertolongan Allah di dunia dan kebahagiaan di akhirat.
“Jadikan malam-malam kita diisi dengan introspeksi dan penguatan niat. Semoga Allah menjadikan kita bagian dari hamba-hamba-Nya yang bertakwa dan berbuat kebaikan.”
Catatan Pengajian Malam Rabu, Pengasuh : DR.KH. Abdul Gofur