Home BeritaDepok Tak Lagi Menyandang Julukan Kota Intoleran

Depok Tak Lagi Menyandang Julukan Kota Intoleran

by zoneid
0 comments 21 views

Kota Depok, yang sebelumnya dikenal sebagai salah satu kota dengan tingkat intoleransi tinggi di Indonesia, kini menunjukkan perubahan signifikan dalam Indeks Kota Toleran (IKT) 2024 yang dirilis oleh Setara Institute. Pada tahun 2023, Depok berada di peringkat ke-94 dengan skor 4,010, menjadikannya kota paling intoleran saat itu. Namun, dalam laporan terbaru, Depok naik ke peringkat 78 dengan skor 4,458 dari total 94 kota yang dinilai.

Indikator Penilaian Kota Toleran

Setara Institute menilai tingkat toleransi kota berdasarkan empat variabel utama yang terdiri dari delapan indikator:

  1. Regulasi Pemerintah Kota: Menilai kebijakan yang mendukung atau menghambat toleransi.
  2. Tindakan Pemerintah Kota: Melihat implementasi kebijakan dalam kehidupan sehari-hari.
  3. Pernyataan dan Sikap Pemerintah Kota: Menganalisis pernyataan publik pejabat terkait isu toleransi.
  4. Persepsi Masyarakat Sipil: Menilai pandangan masyarakat terhadap toleransi di kota mereka.

Setiap variabel ini bertujuan untuk menilai sejauh mana suatu kota mampu menciptakan ruang hidup yang aman, adil, dan inklusif bagi seluruh warganya, tanpa diskriminasi berdasarkan agama, keyakinan, atau identitas lainnya.

Upaya Pemerintah Kota Depok

Wali Kota Depok, Supian Suri, mengungkapkan rasa syukurnya atas peningkatan peringkat tersebut. Ia menyatakan bahwa pemerintah kota telah melakukan evaluasi dan diskusi dengan Setara Institute untuk memahami faktor-faktor yang menyebabkan Depok sebelumnya berada di peringkat rendah. Sebagai hasilnya, beberapa kebijakan yang dianggap tidak mendukung toleransi telah dihentikan atau disesuaikan. Supian menekankan pentingnya merangkul semua kelompok masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang inklusif.

Dampak dan Harapan ke Depan

Perubahan peringkat Depok dalam IKT menunjukkan komitmen pemerintah kota dalam mempromosikan toleransi dan inklusi sosial. Langkah-langkah yang diambil, seperti evaluasi kebijakan dan keterlibatan dengan lembaga survei, menjadi contoh bagi kota-kota lain dalam upaya meningkatkan toleransi di wilayah mereka. Dengan terus melibatkan masyarakat dan memperhatikan masukan dari berbagai pihak, diharapkan Depok dapat terus memperbaiki citranya dan menjadi kota yang lebih toleran di masa depan.

You may also like

Leave a Comment

Situs web ini menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman Anda. Kami akan menganggap Anda setuju, tetapi Anda dapat memilih untuk tidak ikut serta jika diinginkan. Terima Baca Selengkapnya