ZonaDepok.Id – Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Al-Baihaqi disebutkan: “Islam itu tinggi dan tidak ada yang mengunggulinya.” Hadits tersebut menegaskan bahwa Islam adalah agama yang memiliki kemuliaan, ketinggian, dan keunggulan yang tak tertandingi oleh sistem atau ideologi manapun. Namun, pertanyaan penting yang perlu kita renungkan: apakah kemuliaan Islam otomatis menjadikan umatnya mulia?
Islam Mulia karena Nilainya
Kemuliaan Islam lahir dari ajaran dan nilai yang terkandung di dalamnya. Al-Qur’an mengajarkan keadilan, amanah, kejujuran, kasih sayang, ilmu, dan kepedulian sosial. Inilah nilai-nilai yang, jika diterapkan, akan melahirkan masyarakat yang beradab, damai, dan maju.
Namun, jika nilai-nilai itu hanya tersimpan dalam kitab suci tanpa diwujudkan dalam perilaku, kemuliaan itu tidak akan tercermin dalam kehidupan umatnya. Islam tetap tinggi, tetapi umatnya bisa terpuruk.
Antara Klaim dan Realitas
Kita sering merasa bangga dengan identitas sebagai Muslim, mengutip hadits ini sebagai pengingat keunggulan agama kita. Namun, kebanggaan tanpa aksi hanya akan menjadi slogan kosong. Seperti memiliki buku panduan terbaik, tetapi tidak pernah membacanya, apalagi mengamalkannya.
Sejarah mencatat, umat Islam pernah memimpin peradaban dunia bukan hanya karena jumlah, tetapi karena mereka mempraktikkan nilai Islam dalam pemerintahan, pendidikan, ekonomi, dan kehidupan sosial.
Nilai yang Harus Dihidupkan
Agar kemuliaan Islam tercermin pada umatnya, nilai-nilai berikut harus menjadi bagian dari keseharian:
Amanah dalam memegang tanggung jawab.
Keadilan dalam memperlakukan semua pihak tanpa diskriminasi.
Kejujuran dalam ucapan dan perbuatan.
Kepedulian sosial terhadap yang lemah dan membutuhkan.
Semangat menuntut ilmu dan mengembangkannya untuk kemaslahatan.
Penutup
Umar bin Khattab r.a. pernah berkata: “Kita adalah kaum yang dimuliakan Allah dengan Islam. Jika kita mencari kemuliaan selain dengan Islam, Allah akan menghinakan kita.” Maka, kemuliaan umat Islam hanya akan terwujud jika ajaran Islam benar-benar dihidupkan dalam perilaku. Islam itu tinggi, dan untuk menjadi mulia, umatnya harus meninggikan diri dengan menghidupkan nilai-nilai Islam, bukan sekadar berbangga dengan klaim.
