ZonaDepok.id — Pelaksanaan ibadah haji tahun 2025 memberikan pengalaman yang berkesan sekaligus penuh pelajaran bagi para jamaah, termasuk bagi rombongan KBIH Al-Manar Kota Depok. Menurut Pimpinan KBIH Al-Manar, KH. Nurcholish Suhaimi, secara umum ibadah haji tahun ini berjalan dengan lancar, meskipun ada sejumlah catatan penting yang patut menjadi perhatian untuk perbaikan di masa mendatang.
Dalam perbincangan usai puncak ibadah haji, KH. Nurcholish Suhaimi mengungkapkan bahwa pelaksanaan tahun ini agak berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini, menurut beliau, mungkin disebabkan oleh penerapan skema multi syarikah dalam penyelenggaraan ibadah haji. Banyaknya pihak yang terlibat menyebabkan adanya variasi dalam kualitas dan pola pelayanan. “Dengan banyaknya syarikah, tentu ada tantangan dalam standarisasi layanan. Namun, ini justru harus kita jadikan sebagai titik balik untuk memperbaiki pelaksanaan ibadah haji ke depan, agar jamaah mendapatkan pelayanan terbaik,” ujar beliau.
Salah satu hal yang menjadi perhatian adalah soal pembentukan kafilah. Menurut KH. Nurcholish, idealnya penataan kafilah lebih mengakomodasi jamaah dalam satu kloter yang utuh. Hal ini penting agar tidak terjadi penumpukan atau ketidakjelasan dalam pengaturan pergerakan jamaah. “Kalau jamaah dari satu kloter bisa dipusatkan dalam satu penginapan atau hotel, koordinasi akan lebih mudah, rasa kekompakan antarjamaah juga akan terjaga,” tambahnya.

Pergerakan jamaah dari Arafah ke Mudzdalifah berjalan relatif lancar. Namun, tantangan muncul ketika jamaah akan bergerak dari Mudzdalifah menuju Mina. KH. Nurcholish menuturkan bahwa saat itu terjadi kendala dalam proses penjemputan dan pengaturan transportasi, sehingga banyak jamaah akhirnya memilih berjalan kaki ke Mina. “Ini tentunya membuat banyak jamaah merasa kurang nyaman dan kelelahan. Harus ada evaluasi serius pada proses ini,” ujarnya.
Di sisi lain, beliau mengapresiasi kinerja petugas kloter, yang dinilai telah menjalankan tugasnya dengan baik. Namun, untuk Kloter 59, memang terdapat tantangan tersendiri karena jamaah tidak ditempatkan dalam satu penginapan. “Ini menyebabkan kendala dalam koordinasi, yang seharusnya bisa diminimalkan dengan penataan penginapan yang lebih baik,” jelas beliau.
KH. Nurcholish menegaskan bahwa penerapan multi syarikah dalam pelaksanaan ibadah haji ini harus menjadi momentum perbaikan ke depan. “Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Agama, bersama Pemerintah Arab Saudi, harus memastikan bahwa setiap skema yang diterapkan benar-benar menjamin kenyamanan dan keamanan jamaah,” tandasnya.
Menutup perbincangan, KH. Nurcholish Suhaimi menyampaikan bahwa pendapat yang ia sampaikan adalah pendapat pribadi, yang didasarkan pada pengalaman langsung selama pelaksanaan ibadah haji tahun ini. “Alhamdulillah, jamaah KBIH Al-Manar Kota Depok semuanya dalam kondisi sehat, dan telah dapat melaksanakan seluruh rangkaian ibadah haji dengan sempurna, termasuk prosesi Armuzna,” pungkas beliau.
Kontributor Berita : Norman Hasra